Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon

PUTUS DI JALAN

      . Eki, Fitri dan Damar akan melaksanakan jamaah solat dhuhur di musholla kantor. Damar menjadi imam, sedang Eki dan Fitri makmum. Berarti Damar berada di depan sedang Eki dan Fitri di belakangnya. Mereka sudah mulai solat. Kenyataannya, pada setiap gerakan solat, Damar tidak mengeraskan suara takbirnya. Sehingga Eki dan Fitri hanya mengikuti gerakan imam saja. Pada rokaat pertama Eki dan Fitri terlambat berdiri, karena tidak tahu kalau Imam sudah berdiri. Hal ini terjadi karena pada setiap gerakan imam tidak mengeraskan suaranya.       
 Solat telah memasuki rokaat kedua, dan telah sujud kedua. Eki menginginkan bangkit dari sujud tidak terlambat seperti pada rokaat pertama.Untuk itu Eki memelengkan kepalanya ke kanan, untuk melihat Fitri sudah bangkit dari sujud apa belum. Eh! Tahu-tahu Fitri juga berpikiran sama dengan Eki. Untuk mengetahui Eki sudah bangkit dari sujudnya apa belum, pada waktu yang bersamaan, Fitri memelengkan kepalanya ke kiri. Sehingga Merekapun saling memandang..... dan........tertawalah Mereka Hahahahahaha..........Tak hayal kalau solat Mereka akhirnya putus di jalan..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

GAJAH NGAMUK



            Sebuah terminal bus yang sempit arealnya, terletak di tengah kota. Kotanyapun kota kabupaten yang kecil. Sehingga seolah-olah terminal itu menambah kecil kota yang memang sudah kecil. Aku memandang seperti itu karena Aku memperhatikan kota kecil yang lain, ternyata terminalnya tidak sekecil tiu. Hanya kotaku saja yang kecil dan terminal busnya juga kecil.
            Ternyata yang memikirkan hal itu bukan hanya Aku. Pemerintah juga telah memikirkan pengganti terminal kecil itu. Sekarang sebuah terminal pengganti telah dibangun di lokasi yang baru. Berdasarkan perencanaan, terminal itu cukup megah. Dari areal yang ada, dua per tiga untuk terminal bus besar, yang dilengkapi pusat perbelanjaan.
            Di pusat perbelanjaan itu dibangun banyak kios dan telah disediakan lokasi untuk membangun sebuah toko swalayan yang besar. Harapannya barangkali pusat perbelanjaan itu untuk mengundang masa, atau sebagai pusat keramaian. Sebuah pusat perbelanjaan kalau transportasinya  mudah maka akan banyak dikunjungi orang.Dengan kata lain pusat perbelanjaan itu sangat mendukung adanya terminal bus di situ.
            Sementara sepertiga areal yang ada digunakan untuk membangun terminal bus mikro, yang hanya dibatasi pagar kawat.
            Walau belum sempurna, pembangunan terminal itu sudah layak digunakan. Mengingat  dana yang untuk menyempurnakan pembangunan terminal itu masih lama, sementara terminal sudah layak digunakan, maka pemerintah bermaksud untuk segera mengoperasikan terminal. Persiapan-persiapan agar terminal itu dapat dioperasikan terus dikebut pengerjaannya.
            Persiapan peresmiannyapun telah dibahas sedemikian rupa dan sedemikian rapi. Acara protokoler telah direncanakan dengan matang. Acara hiburanpun telah dipersiapkan. Rencananya hari Sabtu besuk terminal akan diresmikan. Sehingga sore ini panitia tampak sibuk sekali. Yang mempersiapkan acaranya, yang mempersiapkan bentuk peresmiannya, mengundang pejabatnya yang meresmikan dan undangan yang menyaksikan.Selain itu juga mempersiapkan hiburannya. Masyarakat yang ingin melihat terminal yang akan diresmikanpun juga banyak. Sehingga menambah ramainya situasi saat itu.
            Aku adalah salah satu masyarakat yang ingin tahu terminal yang akan diresmikan. Di samping itu Aku juga ingin tahu bagaimana jalannya peresmian  Sabtu besuk  jam 10.00.
            Sabtu pagi jam 09.00, Aku sudah berada di lokasi peresmian terminal. Panitia tampak lebih tenang dibanding hari kemarin. Kelihatannya semua sudah tinggal menunggu waktu, karena semua telah dipersiapkan kemarin. Para petugas tampak sudah lengkap. Undanganpun sebagian besar telah datang dan ditempatkan di bawah tenda yang dipasang di depan terminal yang akan diresmikan.
            Menurut informasi panitia, setelah acara peresmian nanti, akan ada hiburan sepak bola gajah. Aku menganggap hal itu adalah wajar, sebab  kotaku walau kecil memang memiliki beberapa gajah. Sehingga kalau akan menyelenggarakan sepak bola gajah, berarti panitia  akan memanfaatkan potensi kotanya sendiri. Di samping itu juga kesempatan untuk mempromosikan kekayaan sendiri kepada masyarakat luas.
            Para tamu sudah hampir hadir semua. Pejabat yang akan meresmikan juga diinformasikan sedang dalam perjalanan dan hampir sampai. Para penontonpun telah berjubel di beberapa sudut. Ada yang menggerombol di sudut utara barat Terminal baru itu. Ada juga yang menggerombol di luar lokasi terminal baru. Kalau dihitung mungkin ada pululan gerombol. Ada yang gerombolannya sedikit, Namun ada juga yang gerombolannya banyak.
            Melalui pengeras suara, Panitia menginformasikan kalau pejabat yang akan meresmikan segera datang dari arah selatan  Lepada para penonton diharap tertib dan tenang.
Biasanya, kalau ada seorang pejabat datang, maka dari jauh sudah terdengar bunyi sirine meraung-raung. Akan tetapi saat itu Belum ada tanda-tanda sirine berbunyi. Sehingga dimungkinkan pejabat masih agak jauh.
Tidak kusangka-sangka dari arah utara datang 3 ekor gajah yang akan dipertontonkan kebolehannya untuk bermain sepak bola. Tiga ekor gajah berjalan beriringan, masih ke arah timur. Seluruh masyarakat penonton maupun undangan serta panitia memperhatikan gajah-gajah yang berjalan sendiri, dan diiringi sekitar 3 orang.Mungkin mereka adalah para petugas. Mungkin pawang gajah dan petugas memberi umpan Tiba-tiba gajah yang paling depan lari tunggang langgang menuju gerombolan masyarakat penonton yang ada di balik pagar kawat Pagar kawat setinggi satu setengah meter yang berdiri di atas tanah yang lebih tinggi dari jalan, ditabrak begitu saja oleh gajah sehingga ambrol dan melipat-lipat. Gajah masih terus berlari dan menabrak tebok kios. Kiospun ambrol..
            Seluruh penonton, tamu undangan maupun panitia menjerit sekeras-kerasnya. Semuanya pada ketakutan Pandangan mereka semua tertuju pada gajah yang mengamuk.
            Gajah masih terus berlari, dan baru melambatkan jalannya setelah berada di tengah rerumputan yang baru ditanam.
            Rerumputan itu adalah merupakan taman yang baru dibuat di tengah areal taman.
            Dari jauh Aku memperhatikan gajah yang ada di atas rerumputan itu. Sesaat kemudian perhatianku beralih ke arah 2 gajah yang masih berada di sebelah utara. Tiba-tiba dua gajah itu juga berlari tunggang langgang menuju lokasi gajah yang yang satunya. Namun dengan rute yang berbeda.
            Semua orang yang ada disitu kembali menjerit se jadi-jadinya. Akan tetapi seperti sudah ada persiapan, sehingga orang-orang pada berlari menyebar menjauh dari rute lari gajah. Termasuk Aku juga berlari menjauh dari rute gajah.
            Dua gajah terus berlari ke arah semula. Pagar yang baru dibangun kembali ditabrak hingga kembali ambrol
            Dua orang petugas yang mungkin pawang atau tukang pemberi rumput ikut berlari mengejar gajah. Sementara petugas yang satu sudah lari lebih dulu dan sedang menunggu gajah yang berlari lebih dulu.
            Aku berpikir. Adakah korban orang yang terinjak gajah pada saat gajah yang pertama berlari? Baru saja Aku berniat untuk berjalan mendekati kerumunan orang-orang yang banyak sekali di bagian utara terminal baru, tiba – tiba Aku terbangun dari tidurku. Wow! Ternyata itu semua hanya mimpi dalam tidurku di malam hari. SEKIAN.
           


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

SEORANG SOPIR MENANGKAP 3 PENJAHAT.

       Diran, Fendi dan Yana, akan menginap di sebuah hotel di Purwokerto. Nama-nama itu diketahui oleh resepsionis hotel itu, setelah resepsionis itu sendiri menanyakan identitas kepada Mereka, sebagai syarat seseorang yang akan menginap di hotel. Setelah semua tercatat identitasnya, ketiga orang itupun diantar oleh petugas ke kamar masing-masing. Diran dan Fendi satu kamar, sedang Yana di kamar yang lain. selanjutnya Mereka beristirahat.
       Pada sekitar pk 14.00, Mereka keluar dari hotel bersama-sama, entah kemana. Baru pada pk.24.00 Mereka pulang dan langsung ke kamar masing-masing, selanjutnya Mereka tidur.
       Pada hari kedua, sekitar jam 10.00, Fendi keluar dari kamarnya, terus berjalan menemui resepsionis. Kepada resepsionis Fendi minta tolong untuk dipesankan sebuah mobil carteran yang akan dipakai sekitar jam 13.00.
       Belum sampai pada jam 13.00, ternyata resepsionis telah berhasil mendatangkan sebuah mobil carteran, dengan seorang sopir pria. Mobil itu berupa mobil kijang berwarna silver kira-kira buatan tahun 2011. Sesaat kemudian resepsionis memberitahu tamunya kalau mobil carteran sudah siap.
       Fendi yang memesan mobil itupun mengucapkan terima kasih kepada resepsionis. Tidak lama kemudian ketiga tamu keluar dari kamar dan berjalan menuju mobil. Sampai di tempat mobil itu sejenak ketiga tamu memperhatikan mobilnya, dilanjutkan berkenalan dengan orang yang duduk di belakang kemudi, yang memang sopir mobil itu. Dalam perkenalan sopir menyebut nama dirinya Adit.
       Mobil dijalankan ke arah timur, arah Wonosobo. Yana duduk di depan, di se kiri sopir. Sedangkan Fendi dan Diran duduk di jok tengah. Dalam perjalanan saat itu , Yana dan Adit banyak diam. Sedangkan Fendi bercerita dengan Diran. Entah bercerita apa.
       Sampai di Wonosobo mobil terus berjalan menuju alun-alun. Hingga di timur alun-alun, Fendi minta kepada pengemudi untuk menghentikan kendaraannya. Fendi dan Diran keluar dari mobil dan berjalan menuju sebuah warung. Di Warung Fendi membeli rokok. Namun banyak berbicara dengan penjualnya.Sesaat setelah membeli rokok Fendi dan Diran kembali ke mobil. Lalu diajaknya pengemudi untuk menjalankan mobilnya ke arah selatan terus belok ke barat, alias kembali.
       Mobil berjalan sekitar 40 km per jam. Di tempat yang ramai berjalan lebih lambat. Setelah jalan lapang, kendaraanpun berjalan kencang, dengan kecepatan sekitar 100 km per jam. Pada saat mobil melewati warung sate kambing, Fendi meminta pada sopir untuk menghentikan kendaraannya. Lalu keempat penumpangnya turun dan keempatnya berjalan masuk ke warung sate.Fendi dan Diran duduk bersebelahan. Sedang Yana dan Adit juga bersebelahan di depan Fendi dan Diran. Yana memesan 4 porsi sate dan 4 gelas minum es jeruk. Lalu Mereka ngobrol. Di saat pesanan hampir jadi, Yana mengajak Adit ke belakang bareng-bareng.Setelah Yana selesai membuang air kecil, lalu Ia mengajak Adit untuk bercerita. Ceritanya berawal tentang keluarga Adit, pekerjaan Adit dan terus berkembang. cerita yang lain.
       Sementara di depan telah terhidang 4 porsi sate dan 4 gelas minum, di meja dimana Fendi dan Diran duduk.
       Fendi mengambil sebuah bungkusan plastik dari sakunya. Plastik yang berisi serbuk berwarna putih itu dibuka lalu serbuknya ditaburkan ke sate dan minuman yang bakal diminum Adit. Setelah itu Fendi dan Diran makan sate dengan lahapnya.
       Tidak lama kemudian Yana dan Adit datang dan kembali duduk seperti semula. Lalu dinukmatinya sate dan minuman yang sudah terhidang.tanpa ada rasa curiga sedikitpun.
       Selesai makan, Mereka kembali melanjutkan perjalanan, dengan posisi duduk di mobil yang tetap. Sebelum mobil berjalan, Yana berkata kepada Adit."Mas Adit! Gantian Saya nyopir apa? Barangkali Mas Adit cape?"
       Adit tidak menyerahkan kemudinya kepada Yana. Justru hal itu menimbulkan tanda tanya bagi Adit. Karena selama Ia mengemudi, tidak pernah ada orang yang memintanya untuk mengambil alih kemudi. Apalagi ini seorang wanita. Kecuali itu Ia jadi terpikir. Mengapa tadi Yana mengajak bercerita lama-lama di belakang? Adit yang kritis terus menjalankan kendaraannya dengan kencang.Dan pada saat itu juga terpikit oleh Adit. Sebenarnya ada perlu apa ke Wonosobo? Sementara di sana hanya membeli rokok dan berbicara sebentar. Pikiran Adit dipenuhi tanda tanya. Namun Ia tetap mengemudi dengan baik, dengan kecepatan mencapai 90 km per jam.
       Semua penumpang diam. Tidak ada yang bersuara. Anehnya 20 menit kemudian Adit merasa ngantuk berat. Ini adalah kejadian tidak normal, pikir Adit. "Ini bukti ketiga orang itu baru berbuat sesuatu terhadap diriku." pikir Adit selanjutnya. Adit masih mengemudikan kendaraannya. Namun kodisi semakin ngantuk. "Sebelum terjadi sesuatu pada diriku, Aku harus berbuat sesuatu" kembali pikir Adit
       Sesaat kemudian dilihatnya oleh Adit, sebuah pos Polisi di pinggir jalan sebelah kanan, dekat dengan simpang tiga. Adit mengarahkan mobilnya ke pos Polisi. Namun terlihat kosong. Dihentikannya mobil tepat di depan pos Polisi yang kosong itu. SAetelah berhenti, dibunyikannya klakson sekeras-kerasnya tanpa henti."Thiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn !"
       Orang-orang sekitar pada menengok ke arah mobil Adit. Lalu Mereka pada berlarian ke arah mobil itu. Orangnya banyak sekali. Ada laki-laki dan perempuan. Sebagian besar berpakaian sipil. Namun ada yang berpakaian hansip. Ada pula yang berseragam DLLAJR.
       Melihat keadaan demikian, Fendi Diran, dan yana yang masih di dalam mobil, sangat panik. Mereka keluar dari mobil dan terus lari berpencar. Fendi dan Yana ke arah barat, terus belok ke nanan, sedang Diran ke arah barat berbelok ke kiri.
       Sementara Adit yang masih di dalam mobil dan dilanda ngantuk berat, juga keluar dari mobil, lalu berteriak,"Tangkap itu penjahat! Tangkap itu penjahat. Tangkap itu, !"
       Tidak lama kemudian Diran, Fendi dan yanapun ditangkap oleh massa. Dan tidak tahunya dari orang-orang yang berpakaian preman, ternyata ada 3 orang Polisi yag berpakaian preman. Sehingga ke tiga orang yang ditangkap luput dari amukan massa.
       Dalam kesempatan itu, Adit yang sebenarnya masih dilanda ngantuk, segera mendekat kepada Polisi-polisi itu, lalu menjelaskan secara singkat, tentang apa yang telah telah dialaminya. Setelah itu Mereka bersama-sama ke kantor polisi.
       Setelah diinterogasi oleh Polisi, diketahui bahwa Fendi, Diran dan Yana adalah warga Jakarta yang pekerjaannya biasa melarikan mobil carteran. Kali ini Mereka juga akan melarikan mobil, namun tidak berhasil karena Adit, sang sopir, tanggap akan kedaan dirinya. SEKIAN.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

DAUN KERING ITU.

ssryo@yahoo.comDaun kering itu.
Masih menjadi satu dengan tangkainya,
di pohon.
Sebentar lagi daun akan jatuh,
tertiup angin.
Entah kemana jatuhnya,
melayang.

Mungkin jatuh di tanah.
Mungkin jatuh di rerumputan.
Atau mungkin jatuh di kali.
Dan terapung terbawa arus,
sampai ke laut.

Anakku !
Kini Kau masih bersamaku.
Dan belajar.
Kelak Kau akan bekerja,
dan mendapat jodoh.
Entah dimana kerjamu,
Entah siapa jodohmu.

Tapi jangan sama dengan daun kering.
Yang tidak mempunyai pegangan.
Karna Kau punya kemampuan.
Dan Kau juga punya keinginan.
Lebih lagi Kau punya keimanan.




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

LELAKI SEJATI

Aku harus jadi lelaki sejati
Berdada lebar
Tiada keluh dan tiada reluh

Tanam duka dan derita ke dalam bumi
Bakar semangat bersama matahari
Berteman dengan bintang-bintang
Bernyanyi bersama rembulan
Dan lincahkan kaki
Bersama debur ombak di lautan.

Tapi jangan lupa dapatkan kekasih
Dengan kesempurnaan hidup,
sebagai arah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

TAK USAH KAU UNGKAP CINTAMU

Kutahu perasaan hatimu padaku
Sama seperti perasaan hatiku padamu.
Namun Aku telah bertanya kepada bintang.
Aku juga telah bertanya kepada rembulan.
Kalau cinta Kita tak kan pernah bertemu
Karena Kita berada di dunia yang berbeda.
Kau terlalu jauh untuk kuraih

Tak usah Kau ungkap cintamu
Karna mesti kan percuma
Walau berkali Kau ungkapkan itu.
Mesti tak kan pernah sampai.
Karna tembok tebal di antara Kita.

Genggamlah cintamu padaku.
Kan kugenggam pula cintaku padamu.
Taburkan pada anak cucu Kita
Kelak Kita kan menuai cinta Kita.




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS