Aku ingin seperti pohon
Pohon itu kalau ada masalah
Tidak pernah pergi.
Tetap tenang
Dan tidak melarikan diri
Aku ingin seperti pohon.
Pohon itu kalau ada masalah
Tidak pernah menangis.
Tetap tenang.
Dan tidak bercerita pada yang lain.
Aku ingin seperti pohon.
Pohon itu kalau jatuh cinta
Tidak pernah ada yang tau
Namun tetap berbunga dan berbuah.
Menyenangkan sekali.
AKU INGIN SEPERTI POHON
MASIH CINTA
Apakah salah jika Aku mencintaimu?
Cinta yang begitu tulus
Dan kusampaikan padamu saat itu.
Namun Kau tak menerimaku.
Apakah salah jika Aku menginginkanmu?
Keinginan yang begitu menggebu.
Dan Kaupun mengerti keadaan itu.
Namun itupun kandas karena Kau mengabaikanku.
Apakah salah jika Aku memanggil-manggil namamu,
dikala Aku sakit dan tak sadarkan diri?
Kaupun mendengar kala itu.
Dan Kau mengirimi Aku sebuah puisi.
Berpuluh tahun Kau tak tampakan diri
Dan membiarkan Aku tak mengerti.
Namun kubayangkan Kau tak pergi.
Dan akupun tetap disini,
Hanya jauhlah yang menghalangi.
Kini Kau hadir kembali.
Heranku wajah tetap berseri.
Namun ku tak tahu apa yang ada dihati.
Hanya saja, Aku masih menanti.
"JANGAN SIMPAN TANGISMU"
Jangan simpan tangismu
Dan lepaskanlah semua isi hatimu
Kutahu kini, rasa galau di hatimu.
Setelah cinta kita dipisahkan ibumu.
Rasa cintamu padaku begitu besar.
Rasa cintaku kepadamupun, begitu dalam.
Namun ada ragu untuk bersatu
Karna ibumu tak menghendaki Aku.
Jangan simpan tangismu
Dan ungkapkanlah semua isi hatimu
Agar kutau maumu,
Tuk dapatkan bahagiamu - bahagiaku.
KOREKSI DIRI, KAN LEBIH BERARTI.
Gading selalu saja retak.
Warna putih selalu saja tak polos.
Ada keruh, atau ada bercak di dalamnya.
Gelap kamar, selalu saja ada sinar masuk,
membuat garis-garis lurus, bersilangan.
Manusia tak ada yang sempurna.
Selalu saja punya salah atau dosa.
Walau beribu kali Kau katakan,
Kalau Kau tak punya salah.
Atau Kau katakan, Kau tak punya dosa.
Atau bahkan Kau katakan Aku ini suci.
Tetap saja Kau pasti punya salah.
Kau pasti punya dosa.
Dan Kau tidak suci.
Itu pasti.
Karna memang tak ada orang suci,
Selain Nabi Muhammad S A W.
Tak usah Kau salahkan orang lain.
Tak usah Kau pungkiri
Dan tak usah merasa dirimu suci,
Karna memang dirimu tak mungkin suci.
Koreksi diri akan lebih berarti.
MINARTI
Segar udara gunung, menghiasi.
Bersama sahabat, hadir untuk menikmati.
Petani membajak, bersiap menanam padi.
Putri petanipun hadir di siang hari.
Mengharap sang ayah istirahat dan makan nasi.
Putri kuajak bercerita dan bermain tali.
Kuketahui Dia bernama Minarti.
Tak lama Dia kembali.
Mengajak Aku jalan kaki.
Begitu jauh menuju rumah pribadi.
Membuatku sempat mengungkap isi hati.
Oh, Minarti!
Kini namamu terukir di hati.
Semoga Pak tani kan menrestui.
MENGGUNAKAN LIFT
Di sebuah gedung tinggi berlantai 3 keatas, selalu dibutuhkan sebuah lift untuk naik turun penghuni gedung itu agar lebih cepat dan tidak capai. Berikut cara menggunan lift.
A. Sebelum masuk kamar lift, dan berada di depan kamar lift.
1. a. Tekan panah naik, jika Kita akan naik. Atau
b. Tekan panah turun, jika Kita akan turun.
2. Tunggu pintu kamar lift, membuka.
3. Masuk ke kamar lift, jika pintu kamar lift sudah membuka.
B. Di dalam kamar lift.
1. Tekan tombol tutup pintu dengan tanda seperti ini.(>1 < )
2. Tekan angka sesuai tujuan Kita, mau ke lantai berapa..Upama Kita mau ke lantai 6.tekan angka 6.
3. Lalu lift akan berjalan.
4. Lift akan berhenti pada lantai yang Kita tuju. Yaitu lantai 6..
5. Namun jika pengguna lift banyak dan tujuan lantai beda-beda, maka lifti akan berhenti pada setiap
lantai, sesuai tujuan masing masing.Lihatlah angka penunjuk lantai
6. Pintu lift akan membuka secara otomatis, jika lift sudah berhenti pada lantai 6.
7. Jika belum membuka tekan tanda buka ( < ! > ).
8. Lalu Kita keluar dari kamar lift.
BOROBUDUR TEMPLE
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrqXSkX9IGGXaO5lij5X0EWEfBhS-iQnHyQq-fNZ1u6VljDdTNmHeBJtAH0xHv1PKRYD4dLqxjxui8PUtCB40B-2l4aogHOzHDEP44mIBzxJTyAfbQ2rlOb7ZZ4bw_hCnnK3aqRRG4jdEU/s400/borobudur.jpeg)
SELINGKUH
PUTUS DI JALAN
GAJAH NGAMUK
SEORANG SOPIR MENANGKAP 3 PENJAHAT.
DAUN KERING ITU.
ssryo@yahoo.comDaun kering itu.
Masih menjadi satu dengan tangkainya,
di pohon.
Sebentar lagi daun akan jatuh,
tertiup angin.
Entah kemana jatuhnya,
melayang.
Mungkin jatuh di tanah.
Mungkin jatuh di rerumputan.
Atau mungkin jatuh di kali.
Dan terapung terbawa arus,
sampai ke laut.
Anakku !
Kini Kau masih bersamaku.
Dan belajar.
Kelak Kau akan bekerja,
dan mendapat jodoh.
Entah dimana kerjamu,
Entah siapa jodohmu.
Tapi jangan sama dengan daun kering.
Yang tidak mempunyai pegangan.
Karna Kau punya kemampuan.
Dan Kau juga punya keinginan.
Lebih lagi Kau punya keimanan.
LELAKI SEJATI
Aku harus jadi lelaki sejati
Berdada lebar
Tiada keluh dan tiada reluh
Tanam duka dan derita ke dalam bumi
Bakar semangat bersama matahari
Berteman dengan bintang-bintang
Bernyanyi bersama rembulan
Dan lincahkan kaki
Bersama debur ombak di lautan.
Tapi jangan lupa dapatkan kekasih
Dengan kesempurnaan hidup,
sebagai arah.
TAK USAH KAU UNGKAP CINTAMU
Kutahu perasaan hatimu padaku
Sama seperti perasaan hatiku padamu.
Namun Aku telah bertanya kepada bintang.
Aku juga telah bertanya kepada rembulan.
Kalau cinta Kita tak kan pernah bertemu
Karena Kita berada di dunia yang berbeda.
Kau terlalu jauh untuk kuraih
Tak usah Kau ungkap cintamu
Karna mesti kan percuma
Walau berkali Kau ungkapkan itu.
Mesti tak kan pernah sampai.
Karna tembok tebal di antara Kita.
Genggamlah cintamu padaku.
Kan kugenggam pula cintaku padamu.
Taburkan pada anak cucu Kita
Kelak Kita kan menuai cinta Kita.