Sebuah terminal bus
yang sempit arealnya, terletak di tengah kota.
Kotanyapun kota
kabupaten yang kecil. Sehingga seolah-olah terminal itu menambah kecil kota yang memang sudah
kecil. Aku memandang seperti itu
karena Aku memperhatikan kota kecil yang lain, ternyata terminalnya tidak
sekecil tiu. Hanya kotaku saja yang kecil dan terminal busnya juga kecil.
Ternyata
yang memikirkan hal itu bukan hanya Aku. Pemerintah juga telah memikirkan
pengganti terminal kecil itu. Sekarang sebuah terminal pengganti telah dibangun
di lokasi yang baru. Berdasarkan perencanaan, terminal itu cukup megah. Dari
areal yang ada, dua per tiga untuk terminal bus besar, yang dilengkapi pusat
perbelanjaan.
Di
pusat perbelanjaan itu dibangun banyak kios dan telah disediakan lokasi untuk
membangun sebuah toko swalayan yang besar. Harapannya barangkali pusat
perbelanjaan itu untuk mengundang masa, atau sebagai pusat keramaian. Sebuah
pusat perbelanjaan kalau transportasinya
mudah maka akan banyak dikunjungi orang.Dengan kata lain pusat
perbelanjaan itu sangat mendukung adanya terminal bus di situ.
Sementara
sepertiga areal yang ada digunakan untuk membangun terminal bus mikro, yang
hanya dibatasi pagar kawat.
Walau
belum sempurna, pembangunan terminal itu sudah layak digunakan. Mengingat dana yang untuk menyempurnakan pembangunan
terminal itu masih lama, sementara terminal sudah layak digunakan, maka
pemerintah bermaksud untuk segera mengoperasikan terminal. Persiapan-persiapan
agar terminal itu dapat dioperasikan terus dikebut pengerjaannya.
Persiapan
peresmiannyapun telah dibahas sedemikian rupa dan sedemikian rapi. Acara
protokoler telah direncanakan dengan matang. Acara hiburanpun telah
dipersiapkan. Rencananya hari Sabtu besuk terminal akan diresmikan. Sehingga
sore ini panitia tampak sibuk sekali. Yang mempersiapkan acaranya, yang
mempersiapkan bentuk peresmiannya, mengundang pejabatnya yang meresmikan dan
undangan yang menyaksikan.Selain itu juga mempersiapkan hiburannya. Masyarakat
yang ingin melihat terminal yang akan diresmikanpun juga banyak. Sehingga
menambah ramainya situasi saat itu.
Aku
adalah salah satu masyarakat yang ingin tahu terminal yang akan diresmikan. Di
samping itu Aku juga ingin tahu bagaimana jalannya peresmian Sabtu besuk jam 10.00.
Sabtu
pagi jam 09.00, Aku sudah berada di lokasi peresmian terminal. Panitia tampak
lebih tenang dibanding hari kemarin. Kelihatannya semua sudah tinggal menunggu
waktu, karena semua telah dipersiapkan kemarin. Para petugas tampak sudah
lengkap. Undanganpun sebagian besar telah datang dan ditempatkan di bawah tenda
yang dipasang di depan terminal yang akan diresmikan.
Menurut
informasi panitia, setelah acara peresmian nanti, akan ada hiburan sepak bola
gajah. Aku menganggap hal itu adalah wajar, sebab kotaku walau kecil memang memiliki beberapa
gajah. Sehingga kalau akan menyelenggarakan sepak bola gajah, berarti
panitia akan memanfaatkan potensi
kotanya sendiri. Di samping itu juga kesempatan untuk mempromosikan kekayaan
sendiri kepada masyarakat luas.
Para tamu sudah hampir hadir semua. Pejabat
yang akan meresmikan juga diinformasikan sedang dalam perjalanan dan hampir
sampai. Para penontonpun telah berjubel di beberapa sudut. Ada yang menggerombol
di sudut utara barat Terminal baru itu. Ada juga yang menggerombol di luar
lokasi terminal baru. Kalau dihitung mungkin ada pululan gerombol. Ada yang
gerombolannya sedikit, Namun ada juga yang gerombolannya banyak.
Melalui
pengeras suara, Panitia menginformasikan kalau pejabat yang akan meresmikan
segera datang dari arah selatan Lepada
para penonton diharap tertib dan tenang.
Biasanya, kalau ada seorang
pejabat datang, maka dari jauh sudah terdengar bunyi sirine meraung-raung. Akan tetapi saat itu Belum ada tanda-tanda
sirine berbunyi. Sehingga dimungkinkan pejabat masih agak jauh.
Tidak kusangka-sangka dari
arah utara datang 3 ekor gajah yang akan dipertontonkan kebolehannya untuk
bermain sepak bola. Tiga ekor gajah berjalan beriringan, masih ke arah timur.
Seluruh masyarakat penonton maupun undangan serta panitia memperhatikan
gajah-gajah yang berjalan sendiri, dan diiringi sekitar 3 orang.Mungkin mereka
adalah para petugas. Mungkin pawang gajah dan petugas memberi umpan Tiba-tiba
gajah yang paling depan lari tunggang langgang menuju gerombolan masyarakat
penonton yang ada di balik pagar kawat Pagar kawat setinggi satu setengah meter
yang berdiri di atas tanah yang lebih tinggi dari jalan, ditabrak begitu saja
oleh gajah sehingga ambrol dan melipat-lipat. Gajah masih terus berlari dan
menabrak tebok kios. Kiospun ambrol..
Seluruh
penonton, tamu undangan maupun panitia menjerit sekeras-kerasnya. Semuanya pada
ketakutan Pandangan mereka semua tertuju pada gajah yang mengamuk.
Gajah
masih terus berlari, dan baru melambatkan jalannya setelah berada di tengah
rerumputan yang baru ditanam.
Rerumputan
itu adalah merupakan taman yang baru dibuat di tengah areal taman.
Dari
jauh Aku memperhatikan gajah yang ada di atas rerumputan itu. Sesaat kemudian
perhatianku beralih ke arah 2 gajah yang masih berada di sebelah utara.
Tiba-tiba dua gajah itu juga berlari tunggang langgang menuju lokasi gajah yang
yang satunya. Namun dengan rute yang berbeda.
Semua
orang yang ada disitu kembali menjerit se jadi-jadinya. Akan tetapi seperti
sudah ada persiapan, sehingga orang-orang pada berlari menyebar menjauh dari
rute lari gajah. Termasuk Aku juga berlari menjauh dari rute gajah.
Dua
gajah terus berlari ke arah semula. Pagar yang baru dibangun kembali ditabrak
hingga kembali ambrol
Dua
orang petugas yang mungkin pawang atau tukang pemberi rumput ikut berlari
mengejar gajah. Sementara petugas yang satu sudah lari lebih dulu dan sedang
menunggu gajah yang berlari lebih dulu.
Aku
berpikir. Adakah korban orang yang terinjak gajah pada saat gajah yang pertama
berlari? Baru saja Aku berniat untuk berjalan mendekati kerumunan orang-orang
yang banyak sekali di bagian utara terminal baru, tiba – tiba Aku terbangun
dari tidurku. Wow! Ternyata itu semua hanya mimpi dalam tidurku di malam hari.
SEKIAN.
0 komentar:
Posting Komentar