Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon

SEORANG SOPIR MENANGKAP 3 PENJAHAT.

       Diran, Fendi dan Yana, akan menginap di sebuah hotel di Purwokerto. Nama-nama itu diketahui oleh resepsionis hotel itu, setelah resepsionis itu sendiri menanyakan identitas kepada Mereka, sebagai syarat seseorang yang akan menginap di hotel. Setelah semua tercatat identitasnya, ketiga orang itupun diantar oleh petugas ke kamar masing-masing. Diran dan Fendi satu kamar, sedang Yana di kamar yang lain. selanjutnya Mereka beristirahat.
       Pada sekitar pk 14.00, Mereka keluar dari hotel bersama-sama, entah kemana. Baru pada pk.24.00 Mereka pulang dan langsung ke kamar masing-masing, selanjutnya Mereka tidur.
       Pada hari kedua, sekitar jam 10.00, Fendi keluar dari kamarnya, terus berjalan menemui resepsionis. Kepada resepsionis Fendi minta tolong untuk dipesankan sebuah mobil carteran yang akan dipakai sekitar jam 13.00.
       Belum sampai pada jam 13.00, ternyata resepsionis telah berhasil mendatangkan sebuah mobil carteran, dengan seorang sopir pria. Mobil itu berupa mobil kijang berwarna silver kira-kira buatan tahun 2011. Sesaat kemudian resepsionis memberitahu tamunya kalau mobil carteran sudah siap.
       Fendi yang memesan mobil itupun mengucapkan terima kasih kepada resepsionis. Tidak lama kemudian ketiga tamu keluar dari kamar dan berjalan menuju mobil. Sampai di tempat mobil itu sejenak ketiga tamu memperhatikan mobilnya, dilanjutkan berkenalan dengan orang yang duduk di belakang kemudi, yang memang sopir mobil itu. Dalam perkenalan sopir menyebut nama dirinya Adit.
       Mobil dijalankan ke arah timur, arah Wonosobo. Yana duduk di depan, di se kiri sopir. Sedangkan Fendi dan Diran duduk di jok tengah. Dalam perjalanan saat itu , Yana dan Adit banyak diam. Sedangkan Fendi bercerita dengan Diran. Entah bercerita apa.
       Sampai di Wonosobo mobil terus berjalan menuju alun-alun. Hingga di timur alun-alun, Fendi minta kepada pengemudi untuk menghentikan kendaraannya. Fendi dan Diran keluar dari mobil dan berjalan menuju sebuah warung. Di Warung Fendi membeli rokok. Namun banyak berbicara dengan penjualnya.Sesaat setelah membeli rokok Fendi dan Diran kembali ke mobil. Lalu diajaknya pengemudi untuk menjalankan mobilnya ke arah selatan terus belok ke barat, alias kembali.
       Mobil berjalan sekitar 40 km per jam. Di tempat yang ramai berjalan lebih lambat. Setelah jalan lapang, kendaraanpun berjalan kencang, dengan kecepatan sekitar 100 km per jam. Pada saat mobil melewati warung sate kambing, Fendi meminta pada sopir untuk menghentikan kendaraannya. Lalu keempat penumpangnya turun dan keempatnya berjalan masuk ke warung sate.Fendi dan Diran duduk bersebelahan. Sedang Yana dan Adit juga bersebelahan di depan Fendi dan Diran. Yana memesan 4 porsi sate dan 4 gelas minum es jeruk. Lalu Mereka ngobrol. Di saat pesanan hampir jadi, Yana mengajak Adit ke belakang bareng-bareng.Setelah Yana selesai membuang air kecil, lalu Ia mengajak Adit untuk bercerita. Ceritanya berawal tentang keluarga Adit, pekerjaan Adit dan terus berkembang. cerita yang lain.
       Sementara di depan telah terhidang 4 porsi sate dan 4 gelas minum, di meja dimana Fendi dan Diran duduk.
       Fendi mengambil sebuah bungkusan plastik dari sakunya. Plastik yang berisi serbuk berwarna putih itu dibuka lalu serbuknya ditaburkan ke sate dan minuman yang bakal diminum Adit. Setelah itu Fendi dan Diran makan sate dengan lahapnya.
       Tidak lama kemudian Yana dan Adit datang dan kembali duduk seperti semula. Lalu dinukmatinya sate dan minuman yang sudah terhidang.tanpa ada rasa curiga sedikitpun.
       Selesai makan, Mereka kembali melanjutkan perjalanan, dengan posisi duduk di mobil yang tetap. Sebelum mobil berjalan, Yana berkata kepada Adit."Mas Adit! Gantian Saya nyopir apa? Barangkali Mas Adit cape?"
       Adit tidak menyerahkan kemudinya kepada Yana. Justru hal itu menimbulkan tanda tanya bagi Adit. Karena selama Ia mengemudi, tidak pernah ada orang yang memintanya untuk mengambil alih kemudi. Apalagi ini seorang wanita. Kecuali itu Ia jadi terpikir. Mengapa tadi Yana mengajak bercerita lama-lama di belakang? Adit yang kritis terus menjalankan kendaraannya dengan kencang.Dan pada saat itu juga terpikit oleh Adit. Sebenarnya ada perlu apa ke Wonosobo? Sementara di sana hanya membeli rokok dan berbicara sebentar. Pikiran Adit dipenuhi tanda tanya. Namun Ia tetap mengemudi dengan baik, dengan kecepatan mencapai 90 km per jam.
       Semua penumpang diam. Tidak ada yang bersuara. Anehnya 20 menit kemudian Adit merasa ngantuk berat. Ini adalah kejadian tidak normal, pikir Adit. "Ini bukti ketiga orang itu baru berbuat sesuatu terhadap diriku." pikir Adit selanjutnya. Adit masih mengemudikan kendaraannya. Namun kodisi semakin ngantuk. "Sebelum terjadi sesuatu pada diriku, Aku harus berbuat sesuatu" kembali pikir Adit
       Sesaat kemudian dilihatnya oleh Adit, sebuah pos Polisi di pinggir jalan sebelah kanan, dekat dengan simpang tiga. Adit mengarahkan mobilnya ke pos Polisi. Namun terlihat kosong. Dihentikannya mobil tepat di depan pos Polisi yang kosong itu. SAetelah berhenti, dibunyikannya klakson sekeras-kerasnya tanpa henti."Thiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn !"
       Orang-orang sekitar pada menengok ke arah mobil Adit. Lalu Mereka pada berlarian ke arah mobil itu. Orangnya banyak sekali. Ada laki-laki dan perempuan. Sebagian besar berpakaian sipil. Namun ada yang berpakaian hansip. Ada pula yang berseragam DLLAJR.
       Melihat keadaan demikian, Fendi Diran, dan yana yang masih di dalam mobil, sangat panik. Mereka keluar dari mobil dan terus lari berpencar. Fendi dan Yana ke arah barat, terus belok ke nanan, sedang Diran ke arah barat berbelok ke kiri.
       Sementara Adit yang masih di dalam mobil dan dilanda ngantuk berat, juga keluar dari mobil, lalu berteriak,"Tangkap itu penjahat! Tangkap itu penjahat. Tangkap itu, !"
       Tidak lama kemudian Diran, Fendi dan yanapun ditangkap oleh massa. Dan tidak tahunya dari orang-orang yang berpakaian preman, ternyata ada 3 orang Polisi yag berpakaian preman. Sehingga ke tiga orang yang ditangkap luput dari amukan massa.
       Dalam kesempatan itu, Adit yang sebenarnya masih dilanda ngantuk, segera mendekat kepada Polisi-polisi itu, lalu menjelaskan secara singkat, tentang apa yang telah telah dialaminya. Setelah itu Mereka bersama-sama ke kantor polisi.
       Setelah diinterogasi oleh Polisi, diketahui bahwa Fendi, Diran dan Yana adalah warga Jakarta yang pekerjaannya biasa melarikan mobil carteran. Kali ini Mereka juga akan melarikan mobil, namun tidak berhasil karena Adit, sang sopir, tanggap akan kedaan dirinya. SEKIAN.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar